Kamis, 13 November 2008

Badui itu pun menggendong ibunya …


Amru bin Jamad pernah berkata “salah seorang sahabat bertutur pada kami, suatu hari Ali bin abi Thalib dan Umar bin Khattab bertawaf bersama di baaitullah. Tiba-tiba ia mendapati seorang badui menggendong ibunya sambil bertawaf di seputar ka’bah. Orang badui itu berdendang :

Aku adalah hewan tunggangan ibuku yang tidak pernah lari darinya

Jika sang penumpang kelelahan, aku tidak pernah lelah sedikitpun

Pengorbanan ibu saat melahirkan dan menyusui jauh lebih besar

Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah

Inilah aku datang memnuhi panggilan-Mu”

Menyimak lantunan sang badui itu, Ali bin abi Thalib berkata padaa Umar ibnu Khattab : “wahai Abu Hafs, ayo kita bergabung dengan orang itu melakukan thawaf lagi. Semoga Allaah menurunkaan kasih sayangnya pada orang itu dan kita beroleh berkahnya.”

Maka ketika orang badui itu memasuki pelataran ka’bah dan memulai Thawaf sambil melantunkan :

Aku adalaah hewan tunggangan ibuku yang tidak pernah lari darinya

Jika sang penumpang kelelahan, aku tidak pernah lelah sedikitpun

Pengorbanan ibu saat melahirkan dan menyusui jauh lebih besar

Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah

Inilah aku datang memnuhi panggilan-Mu”

Ali bin Abi Thalib tak kuasa menahan haru hatinya, ia berujar “sungguh kebaktiannya sangat mengagumkan. Apa yang dilaakukannya adalah bentuk kesyukuran paling nyata. Semoga Allah membalas budi baktimu dengan balasan yang jauh dari perkiraan setiap insan”


Tapi apakah ini sudah cukup mampu membalas kebaikan ortu ?

Suatu hari, ada orang yang Thawaf sambil menggendong ibunya. Orang yang mengantar ibunya thawaf itu bertaanya pada Rasulullaah SAW , “apakah aku sudah menunaikan hak ibuku ?” rasulullah SAW menjawab “belum, bahkan sedetak nafas pun ”


Dan masih belum cukup

Suatu hari aada seorang sahabat berkata paada Umar Ibnu Khaattab : “sesungguhnya ku memiliki ibu yang telah udzur usia. Setiap kali ia ingin membuang hajat, aku meenggendongnya. Adakah itu berarti aku telaah menunaikan haknya ?” Umar ibnu Khattab menjawab “Belum, sebab ibumu sengaja melakukan itu agar engkau tinggal dekat bersamanya, sedangkan engkau memang melakukan hal itu, namun hatimu ingin berpisah dengannya”

Tidak ada komentar: