Selasa, 27 Mei 2008

jangan menyerah pada ketakutan

N. Khaleeda M, S.Psi

pernah melihat keong, siput dan sejenisnya? coba perhatikan apa reaksi hewan lunak itu ketika kita pegang tubuhnya, atau ketika kita halangi jalannya? ya … mereka akan masuk bersembunyi di liang hangatnya.beberapa saat, sampai “ancaman” hilang … dan hewan kecil itu pun kembali berjalan.

mari belajar darinya … bagi saya hewan kecil itu memang tampak pengecut, penakut …. langsung berembunyi ketika ia menghadapi masalah. Tapi apakah ia lagi menghindar? tidak, itu adalah bentuk perjuangan hewan lemah itu dari ancaman. Setelah cukup mengumpulkan keberanian, hewan itu kembali bergerak. pelan tapi pasti.

Kita semua punya ketakutan. Kita semua punya kekhawatiran. takut gagal, takut kecewa, takut melangkah, takut miskin, khawatir jika lapar, khawatir jika sakit ….. wajar, semua ketakutan ini alamiah. Semua orang mengalaminya, maka hal ini pun tidak menjadi masalah …. sepanjang ketakutan ini tidak menghalangi kita untuk berbuat kebaikan. Tetapi ada kalanya kekhawatiran, ketakutan akan gambaran buruk tentang masa depan, gambaran berat tentang tantangan yang akan menghadang dari suatu rencana, menjadi sebuah barrier–penghalang gerak kita untuk berubah. tak jarang kita menyerah …. sudahlah, ini terlalu sulit. sudahlah, aku tak mungkin mencapainya ….begitu ungkapan pesimisme kita. Ungkapan yang tanpa sadar menjadi semacam rumah keong tanpa lubang …. semacam penjara. menghalangi kita bertumbuh …. keluar dari pikiran yang mengahantui …. dan kita pun menjelma kelemahan yang lebih kuat dari si keong.

ingatlah kata-kata si keong “hewan sepengecut aku saja …. masih berani melangkah, mengapa manusia yang lebih hebat dariku mudah menyerah?”

Berjalanlah lagi. tak masalah jika kita butuh jeda sejenak mengumpulkan keberanian. hirup nafas dalam, lipargandakan energi cinta dan kebaikan. tersenyum dan melangkahlah lagi. cara termudah dan paling tepat menghilangkan ketakutan, adalah berhadapan dengan ketakutan itu sendiri. yakinlah, kita bisa lebih baik ….

berjalanlah lagi, cobalah lagi ….. jangan menyerah, perjalanan kita belum selesai.

Tidak ada komentar: